Selasa, 04 Mei 2010

Ilmu Budaya Dasar

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture  juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1]  Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

definisi kebudayan:

v  Koentjaraningrat : ‘Hasil cipta, rasa, karsa dan karya’; di dapat “proses edukasi”.

        Proses Edukasi : membedakan Kebudayaan, dan bukan kebudayaan.

        Kebudayaan : ‘kesadaran unsur kodrati, bukan kebudayaan, “naluri”.

 

v  Raymond Williams, kebudayaan : istilah komplek “sejara evolusi” manusia dan konsep penting dunia “intelektual”.

               Kebudayaan # sains/ kegiatan teknis dan praktis hasilkan ‘materi’.

              Hasil kebudayaan : ‘kehalusan budi’/ makna/ nilai.


v  Kluchohn, kebudayaan : “model pola hidup, diciptakan masa tertentu, dan membimbing perilaku manusia”. (sosiologi)

v  Kebudayaan :

Cara hidup,

Pengakuan sosial,

Cara berfikir, merasa dan berkeyakinan

 

Ø  Abstraksi tingkah laku,

Cara kelompok bertingkah laku,

Serangkaian orientasi hidup.

  1. Wujud Kebudayaan.

       v   Sumber kebudayaan : “harmoni” unsur kodrat, cipta, rasa dan karsa (IQ,EQ,SQ).

       v   Karya manusia (kebudayaan), berujud fisik dan non fisik :

          ü     Wujud Idel : kompleksitas “ide-ide, gagasan-gagasan, aturan-aturan, nilai dan norma-norma”. Sifat : abstrak. Posisi : kalbu/ benak.

                                         I.                        Wujud sistem sosial : kompleks aktivitas/ perilaku manusia berpola dalam masyarakat (kolektif). Sifat : konkrit, dapat diamati, dipelajari. Posisi : bentuk interaksi/ aktivitas/ hubungan masyarakat.

        ü      Wujud fisik : barang-barang/ benda-benda hasil kreasi dan karya manusia. Sifat : materi/ fisik. Posisi : realita peralata hidup.

  1. Unsur unsur Kebudayaan.

       v    Koentjaraningrat : sulit rumuskan kalimat memadai untuk kebudayaan, ciri cirinya ada ‘7 unsur universal’ :

          ü    Sistem religi dan upacara keagamaan,

                                               I.                  Sistem dan organisasi kemasyarakatan,

          v    Sistem pengetahuan,

                  ü   Bahasa,

                                                                                I.            Kesenian,

            v  Sistem mata pencaharian hidup,

                  ü  Sistem teknologi dan peralatan.

       v   Urutan ini mutlak, tunjukkan tinggkat ‘kualitas, kuantitas dan resistensinya’.

            v  Tujuh unsur universal, terdapat di setiap komunitas masyarakat primitif – modern.

                  ü   Kebudayaan : ‘dimensi’ manusia, ada kebudayaan pasti ada/ pernah ada manusia; jika tak ada manusia tidak mungkin lahir kebudayaan.

 

Kebudayaan Barat dan Timur.

 

  1. Kebudayaan Barat.

v  A.Maslow : tiap kebudayaan memilih kembangkan sebagian kecil ‘kemampuan/ potensi (unsur pembentuk) manusia’ : cipta, rasa, karsa/ IQ, EQ, SQ.

v  To The Ann : ciri kebudayaan barat dapat di identivikasi :

1.       Sistem Pengetahuan.

Yunani gunakan ‘akal budi/ pikiran – abstrak – ilmu’. Logika beri ‘penalaran teratur dan argumentasi’ terhadap realita alam.

Kualitas/ citra manusia : intelegensi/ intelektualitas.

v  Aristotels : akal budi (intelegensi) “mahkota” kodrat manusia, ia ‘binatang berakal budi’.

q  T. Aquinas & Deschartes : dengan akal budi, realita alam didefinisikan, di golong golongkan, ditata dalam herarkhi berbeda.

Ø  Hegel (positifisme) : yang “nyata adalah rasional, dan yang rasional benar benar nyata”. Rasio, logika, intelektual : Tuhan/ nabi bagi manusia.

v Sistem berfikir barat (rumus abstrak) pada realita : ‘kemana memasukkan realita alam tertentu, ia gelisah jika tak sesuai definisi dan kesimpulan rasio’.

v  Ilmu : untuk mendapatkan “kebenaran objektif berdasar data empiri”.

 

1.       Sikap pada alam.

Ø Bertrand Russel : tradisi “kuasai, serang dan peras/ ekspoitasi” alam.

1.       Percaya penuh ‘kemampuan intelektual’.

Ø  Manusia : “raja di alam semesta”.

2.       Ideal Hidup.

Ø Manusia ideal : “bebas, mandiri, aktif, progresif, dan kreatif”, à individualistis dan meterialistis

1.       Status Persona.

Ø Person/individu, bebas, mandiri, percaya diri, rasional, realistis dan terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar