Kamis, 27 Mei 2010

V-Class Pemeliharaan Sistem

Jenis-jenis Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan sistem sapat digolongkan menjadi empat jenis diantaranya:
1. Pemeliharaan Korektif
2. Pemeliharaan Adaptif
3. Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)
4. Pemeliharaan Preventif

Penjelasan :
1. Pemeliharaan Korektif
---Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkorekso kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.
Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

2. Pemeliharaan Adaptif
---Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.
Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai.
Pada umumnya pemeliharaan adaptif adalah baik dan tidak dapat dihindari.

3. Pemeliharaan perfektif (Penyempurnaan)
---Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau meintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak kenal.

4. pemeliharaan preventif
---Pemeliharaan preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalaha.
Personil pemeliharaan sistem seringkali menemukan cacat-cacat yang menandakan permasalahan poyensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila dikoreksi ditingkat awal, jelas sekali akan memperngaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

Senin, 24 Mei 2010

V-Class Metode Pelatihan Sistem

Metode pelatihan adalah proses untuk melatih pengguna dalam penggunaan proses bisnis baru dan fitur serta fungsi sistem baru dengan tujuan pengembangan kompetensi untuk menjamin keberhasilan operasional sistem baru. alur atau tata cara untuk menjelaskan mengapa metode pelatihan harus dipilih dengan hati-hati agar sesuai dengan tujuan dari satu sesi dan sesuai dengan profil pelatihan. Metoda pelatihan ini meliputi beberapa bagian diantaranya:

- Resident expert

- Computer-aided instruction

- Formal courses

- Software help components

- Tutorials

- Interactive training manuals

Penjelasan :

- Resident expert adalah sebuah pelatihan yang membutuhkan tenaga ahli pada suatu bidang.

- Computer-aided instruction adalah suatu tehnik pelatihan yang menggunakan instruksi-instruksi terprogram untuk melakukan suatu pelatihan perancangan dan perekaan dengan dibantu oleh computer dengan sistem yang terkomputansi.

- Formal courses adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara formal yang mencakup muatan proses pembelajaran yang bersifat teori dan diskusi yang dilaksanakan didalam sebuah pelatihan secara formal untuk beberapa orang sekaligus.

- Software help components adalah sebuah perangkat lunak yang membantu mengeksekusi instruksi dalam sebuah program kemudian membantu mengambil bentuk instruksi dalam sebuah komponen. Komponen terpadu dalam sistem yang dirancang untuk pelatihan dan troubleshooting sistem.

- Tutorials adalah layanan bantuan dalam sebuah pembelajaran untuk membantu kelancaran proses dalam sebuah pelatihan. berisi petunjuk dan latihan untuk pengajaran dan pengembangan kompetensi pengguna dalam penggunaan sistem. Petunjuk latihan dan tutorial ini dapat dilengkapi oleh basis data yang menggunakan data riil.

- Interactive training manuals adalah bentuk kombinasi antara pelatihan tutorials dan Computer-aided instruction.

Selasa, 04 Mei 2010

Ilmu Budaya Dasar

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture  juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1]  Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

definisi kebudayan:

v  Koentjaraningrat : ‘Hasil cipta, rasa, karsa dan karya’; di dapat “proses edukasi”.

        Proses Edukasi : membedakan Kebudayaan, dan bukan kebudayaan.

        Kebudayaan : ‘kesadaran unsur kodrati, bukan kebudayaan, “naluri”.

 

v  Raymond Williams, kebudayaan : istilah komplek “sejara evolusi” manusia dan konsep penting dunia “intelektual”.

               Kebudayaan # sains/ kegiatan teknis dan praktis hasilkan ‘materi’.

              Hasil kebudayaan : ‘kehalusan budi’/ makna/ nilai.


v  Kluchohn, kebudayaan : “model pola hidup, diciptakan masa tertentu, dan membimbing perilaku manusia”. (sosiologi)

v  Kebudayaan :

Cara hidup,

Pengakuan sosial,

Cara berfikir, merasa dan berkeyakinan

 

Ø  Abstraksi tingkah laku,

Cara kelompok bertingkah laku,

Serangkaian orientasi hidup.

  1. Wujud Kebudayaan.

       v   Sumber kebudayaan : “harmoni” unsur kodrat, cipta, rasa dan karsa (IQ,EQ,SQ).

       v   Karya manusia (kebudayaan), berujud fisik dan non fisik :

          ü     Wujud Idel : kompleksitas “ide-ide, gagasan-gagasan, aturan-aturan, nilai dan norma-norma”. Sifat : abstrak. Posisi : kalbu/ benak.

                                         I.                        Wujud sistem sosial : kompleks aktivitas/ perilaku manusia berpola dalam masyarakat (kolektif). Sifat : konkrit, dapat diamati, dipelajari. Posisi : bentuk interaksi/ aktivitas/ hubungan masyarakat.

        ü      Wujud fisik : barang-barang/ benda-benda hasil kreasi dan karya manusia. Sifat : materi/ fisik. Posisi : realita peralata hidup.

  1. Unsur unsur Kebudayaan.

       v    Koentjaraningrat : sulit rumuskan kalimat memadai untuk kebudayaan, ciri cirinya ada ‘7 unsur universal’ :

          ü    Sistem religi dan upacara keagamaan,

                                               I.                  Sistem dan organisasi kemasyarakatan,

          v    Sistem pengetahuan,

                  ü   Bahasa,

                                                                                I.            Kesenian,

            v  Sistem mata pencaharian hidup,

                  ü  Sistem teknologi dan peralatan.

       v   Urutan ini mutlak, tunjukkan tinggkat ‘kualitas, kuantitas dan resistensinya’.

            v  Tujuh unsur universal, terdapat di setiap komunitas masyarakat primitif – modern.

                  ü   Kebudayaan : ‘dimensi’ manusia, ada kebudayaan pasti ada/ pernah ada manusia; jika tak ada manusia tidak mungkin lahir kebudayaan.

 

Kebudayaan Barat dan Timur.

 

  1. Kebudayaan Barat.

v  A.Maslow : tiap kebudayaan memilih kembangkan sebagian kecil ‘kemampuan/ potensi (unsur pembentuk) manusia’ : cipta, rasa, karsa/ IQ, EQ, SQ.

v  To The Ann : ciri kebudayaan barat dapat di identivikasi :

1.       Sistem Pengetahuan.

Yunani gunakan ‘akal budi/ pikiran – abstrak – ilmu’. Logika beri ‘penalaran teratur dan argumentasi’ terhadap realita alam.

Kualitas/ citra manusia : intelegensi/ intelektualitas.

v  Aristotels : akal budi (intelegensi) “mahkota” kodrat manusia, ia ‘binatang berakal budi’.

q  T. Aquinas & Deschartes : dengan akal budi, realita alam didefinisikan, di golong golongkan, ditata dalam herarkhi berbeda.

Ø  Hegel (positifisme) : yang “nyata adalah rasional, dan yang rasional benar benar nyata”. Rasio, logika, intelektual : Tuhan/ nabi bagi manusia.

v Sistem berfikir barat (rumus abstrak) pada realita : ‘kemana memasukkan realita alam tertentu, ia gelisah jika tak sesuai definisi dan kesimpulan rasio’.

v  Ilmu : untuk mendapatkan “kebenaran objektif berdasar data empiri”.

 

1.       Sikap pada alam.

Ø Bertrand Russel : tradisi “kuasai, serang dan peras/ ekspoitasi” alam.

1.       Percaya penuh ‘kemampuan intelektual’.

Ø  Manusia : “raja di alam semesta”.

2.       Ideal Hidup.

Ø Manusia ideal : “bebas, mandiri, aktif, progresif, dan kreatif”, à individualistis dan meterialistis

1.       Status Persona.

Ø Person/individu, bebas, mandiri, percaya diri, rasional, realistis dan terbuka.